Selasa, 13 Februari 2018

TEKS NEGOSIASI

Teks Negosiasi
“Pembelian Lahan Persawahan”

Desa tanggul adalah sebuah desa di kabupaten sukorejo yang masih memiliki lahan persawahan luas.Suatu hari ada seorang investor bernama joko yang hendak membeli lahan persawahan di desa tersebut untuk dibangun menjadi perumahan elit.Namun, pejabat desa dan warga pemilik lahan menolak, karena investor menawar  lahan itu dengan harga yang murah.Namun sang investor tetap memaksa untuk membeli lahan tersebut.Akhirnya, investor itu mengundang perwakilan pejabat desa dan warga untuk datang ke kantornya guna membicarakan pembelihan lahan tersebut.
“Assalamu’alaikum,selamat siang, apa benar ini kantor bapak joko?”, ujar pak kades. “Wa’alaikumsalam,iya benar, apa ada yang bisa saya bantu?”, Jawab asisten pak joko. “Saya datang kesini untuk bertemu dengan pak joko, saya udah ada janji dengan beliau”, Ucap pak kades. “Baik pak,mari saya antar ke ruangan pak joko” , saut asisten pak joko.
Beberapa waktu kemudian,Pak kades dan beberapa warga sampai di ruangan pak joko. “Selamat siang pak joko” , Sapa pak kades. “Selamat siang,silahkan duduk”, saut pak joko. “Terima kasih”, kata pak kades. “Bagaimana , apa bapak-bapak ini setuju dengan tawaran saya tentang pembelian lahan tersebut?” , tanya pak joko. “Maaf pak, saya selaku salah satu pemilik lahan tidak setuju dengan tawaran tersebut, sebab harga yang bapak tawarkan begitu murah” , tegas pak dono. “Iya benar sekali,setidaknya beri kami harga yang agak tinggi karena lahan itu salah satu sumber mata pencaharian kami” , saut pak nanang. “Memangnya berapa harga yang bapak inginkan?” , tanya pak joko. “sekitar 3.500.000 per meter nya” , ujar pak dono. “Tinggi sekali pak,bisa-bisa saya rugi” , jawab pak joko. “Saya rasa bapak tidak akan rugi dengan harga tersebut, sebab letak desa kami sangat strategis,dekat dengan sumber mata air pula” , saut pak nanang. “Bagaimana jika 2.500.000 saja ?”, tawar pak joko. “Maaf pak,3.500.000 per meter itu sudah pas,jika lahan persawahan itu kami jual murah, tentu saja modal yang kami gunakan membuka usaha guna menggantikan sumber mata pencaharian kami dari persawahan tersebut sedikit” , tegas pak dono. “Jika bapak tidak mau dengan harga itu, ya sudah tidak usah membeli lahan persawahan kami”, kata pak nanang. “Benar sekali, Harga itu sudah tidak bisa ditawar lagi, jika bapak setuju dengan harga 3.500.000 per meter, maka lahan itu akan segera menjadi milik bapak”, ujar pak kades.
Setelah lama bernegosiasi, akhirnya mereka pun mencapai kesepakatan.“Baiklah, saya setuju. Asalkan surat-surat lahan tersebut segera berada ditangan saya” , kata pak joko. “Jangan khawatir,masalah itu segera kami urus” , jawab pak kades. “Bagaimana, setuju kan dengan harga 3.500.000 per meter?” , tanya lagi pak dono. “Iya saya setuju , berapa total luas lahan persawahan itu?” ,  ujar pak joko. “Totalnya 3 hektar” , jawab pak nanang. “Berarti saya harus membayar senilai 10 milyar?”, tanya pak kades. “Nah,tepat sekali pak!” , kata pak dono. “Setelah bapak membeli lahan ini, saya mohon dengan pembangunan hotel elit itu, bapak tetap menjaga keindahan desa tanggul!” , tegas pak kades. “Baik pak,saya berjanji akan menjaga lingkungan desa tanggul” , jawab pak joko. “Tolong untuk pembayarannya segera di transfer di rekening saya!” , kata pak nanang. “Iya,secepatnya akan saya transfer” , kata pak joko. “Masalah surat jangan khawatir,kami akan segera mengurusnya” , tegas pak kades. “Terima kasih banyak pak, senang bekerja sama dengan anda semua”, ujar pak joko sambil tersenyum. “Sama-sama pak” , jawab pak joko. “Kami pamit pulang dulu pak,Assalamu’alaikum”, kata pak dono. “Wa’alaikumsalam”, ucap pak kades
Akhirnya lahan persawahan itu dibeli pak joko dan dijadikan perumahan elit.Dan kedua belah pihak pun mendapat keuntungan masing-masing tanpa ada yang dirugikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar